STUKTUR GEN
A.
Pengantar
Struktur Gen
Genetika merupakan ilmu yang mempelajari tentang sifat keturunan. Dalam
ilmu biologi, genetika merupakan ilmu yang mempelajari tentang gen, pewarisan
sifat, dan keanekaragaman organisme hidup. Istilah “genetika” berasal dari
bahasa Yunani genetikos atau genesis yang berarti “asal”. Imu
genetika berawal dari penemuan Gregor Mendel tentang ciri-ciri faktor keturunan
yang ditentukan oleh suatu unit dasar yang diwariskan dari generasi ke generasi
yang disebut unit genetik atau gen. Gen adalah bahan yang
diwariskan dari generasi ke generasi dan keturunannya mempunyai persamaan fisik
dengan materi tersebut serta membawa informasi yang berkaitan dengan struktur,
fungsi, dan sifat-sifat biologi yang lain.
Gambar 1. Pewarisan
sifat tumbuhan
|
RNA (ribonucleic acid) adalah satuan unit fungsional penyalur kode
gen (genom) yang bersal dari DNA. Struktur RNA berupa pita yang terdiri
dari rantai tunggal. RNA tersusun atas ribonukleotida, namun tetap
disebut polinukleotida. Sedangkan ribonukleotida tanpa gugus
fosfat disebut ribonukleosida. Perbedaan DNA dan RNA dipaparkan pada
Tabel 1 berikut:
Tabel 1. Perbedaan DNA dan RNA
Pembeda
|
DNA
|
RNA
|
Letak
|
Nukleus, mitokondria, kloroplas
|
Nukleus, ribosom, sitoplasma
|
Rantai
|
Ganda, panjang
|
Tunggal, pendek
|
Fungsi
|
Hereditas, sintesis protein
|
Sintesis protein
|
Gula pentosa
|
2-deoksiribosa
|
Ribosa
|
Basa nitrogen
|
A=T dan G=C
Dikenal basa timin (T)
|
A=U dan G=C
Dikenal basa urasil (U)
|
Kadar
|
Tetap
|
Berubah-ubah
|
Jenis
|
DNA sense (kodogen) dan anti-sense
|
mRNA, rRNA, tRNA
|
Gambar 3. Kromosom
|
Gambar 4. Gen
|
Promoter adalah urutan DNA
spesifik yang berperan dalam mengendalikan transkripsi gen struktural. Terletak
di daerah upstream (hulu) dari bagian struktural gen. Berfungsi sebagai
tempat awal pelekatan enzim RNA polimerase yang nantinya melakukan transkripsi
pada bagian struktural. Operator merupakan urutan
nukelotida yang terletak di antara promotor dan bagian struktural dan merupakan
tempat pelekatan protein represor (penekan atau penghambat ekspresi gen). Daerah
pengkode merupakan
Ekson dan intron yang mengkode RNA atau protein. Sedangkan, terminator bagian dari gen yang berperan dalam
proses penghentian transkripsi.
Gambar 5. Struktur Gen
|
B.
Proses Struktur Gen
Gambar 6. Intron dan Ekson
|
Gambar 7. Proses Splicing
|
C.
Aplikasi dari
Struktur Gen
Struktur gen diaplikasikan pada beberapa bidang diantaranya bidang medis
(produk farmasi, diagnosa penyakit, pengobatan penyakit genetik, vaksin subunit
rekombinan), bidang pertanian (hewan ternak, tumbuhan, dan bakteri), forensik,
dan lingkungan. Aplikasi untuk diagnosa penyakit dilakukan untuk mendiagnosis
penyakit genetik seperti buta warna dan hemofilia. Teknik yang digunakan adalah
teknik hibridasi yaitu teknik berdasarkan kemampuan urutan asam nukleat yang
komplemen untuk dapat berikatan satu sama lain. Pengobatan penyakit genetik
dapat dilakukan melalui terapi gen. Terapi gen merupakan keadaan ketika DNA dimasukkan ke pasien untuk
mengobati penyakit genetik. DNA baru biasanya mengandung gen yang berfungsi
untuk memperbaiki efek mutase penyebab penyakit. Terapi gen menggunakan bagian
DNA untuk mengobati atau mencegah penyakit. DNA yang akan digunakan dipilih
secara hati-hati untuk mengoreksi efek gen yang bermutasi penyebab penyakit.
Teknik terapi gen awal mulanya dikembangkan pada tahun 1972, tetap sejauh ini
mempunyai keberhasilan yang terbatas dalam mengobati penyakit pada mausia.
Jenis terapi gen ada terapi
gen somatik dan terapi gen germline. Terapi gen somatik adalah transfer bagian
DNA ke sel tubuh yang tidak menghasilan sperma atau telur, sedangkan terapi gen
germline merupakan transfer bagian DNA ke sel-sel yang menghasilkan telur atau
sperma. Selain jenis terapi gen, terdapat pula teknik terapi gen, meliputi
terapi augmentasi gen, terapi penghambatan gen, dan killing of specific cells. Terapi gen juga dapat menyembuhkan beberapa penyakit diantaranya kekurangan kekebalan tubuh (immune deficiencies),
penyakit darah (blood deseases), gangguan metabolisme lemak (fat
metabolism disorder), kanker, dan penyakit parkinson (parkinson’s
disease).
Gambar 8. Terapi augmentasi gen
|
Gambar 9. Terapi pemhambatan gen
|
Gambar 10. Terapi gen dengan membunuh sel
tertentu
|
Terapi augmentasi gen digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh
mutasi yang menghentikan gen dari fungsinya menghasilkan produk tertentu,
seperti protein. Terapi ini menambahkan DNA yang mengandung versi
fungsional dari gen yang hilang kembali ke dalam sel. Gen baru menghasilkan
proHanya berhasil jika efek penyakitnya dapat dibalik atau tidak mengakibatkan
kerusakan permanen pada tubuhduk yang berfungsi pada tingkat yang cukup untuk
menggantikan protein yang semula hilang. Terapi penghambatan gen cocok
untuk pengobatan penyakit infeksi, kanker dan penyakit warisan yang disebabkan
oleh aktivitas gen yang tidak sesuai. Bertujuan untuk memperkenalkan gen yang
produknya: menghambat ekspresi gen lain & mengganggu aktivitas produk gen
lain. Dasar terapi ini adalah untuk menghilangkan aktivitas gen yang mendorong
pertumbuhan sel terkait penyakit. Killing specific cells bertujuan
memasukkan DNA ke dalam sel yang sakit yang menyebabkan sel itu mati. DNA yang
dimasukkan ditargetkan secara tepat untuk menghindari kematian sel yang
berfungsi normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar