A.
LAJU REAKSI
Beberapa
waktu yang lalu, kita sering mendengar cerita terjadinya ledakan bom di
beberapa kota di Indonesia, seperti di Bali, Jakarta dan di kota-kota lainnya.
Setelah diselidiki oleh yang berwenang ternyata bom yang meledak tersebut
adalah bom rakitan manusia, bukan bom buatan mesin, bom buatan manusia yang
berisi zat kimia mudah meledak.
Peristiwa meledaknya bom adalah peristiwa kimia yang
berlangsung cepat. Kita tahu bahwa peristiwa kimia ada yang berlangsung cepat
dan lambat. Perkaratan logam, reaksi dalam tubuh termasuk perisiwa kimia yang
berjalan lambat.
Pembahasan tentang kecepatan reaksi disebut laju reaksi.
Dalam laju reaksi ini dibahas cara menentukan laju reaksi dan orde reaksi dan
faktor yang mempengaruhinya. Pengetahuan mengenai faktor yang mempengaruhi laju
reaksi berguna dalam mengontrol kecepatan reaksi sesuai dengan yang diinginkan.
Misalnya, diinginkan memperlambat laju pembusukan makanan oleh bakteri atau
memperlambat produk tertentu dalam pabrik.
1.
KEMOLARAN
Perhatikan beberapa botol larutan asam, nitrat pekat atau
larutan asam sulfat pekat yang terdapat dalam almari gas di laboratorium kimia
anda. Pada botol asam nitrat pekat tertulis 14 M. Satuan yang menyatakan
konsentrasi adalah molaritas, disingkat dengan notasi M. Lakukan percobaan
berikut ini :
1.
Jika 1 mol NaOH
padat dilarutkan ke dalam labu ukur yang berisi aquadest sampai volume larutan
1 liter. Untuk membuat 1 mol NaOH setara 40 gram NaOH.
2.
Sebanyak 5, 85
gram NaCl dilarutkan ke dalam labu ukur yang berisi aquadest sampai volumenya 1
liter dan di kocok. Maka kita dapatkan larutan NaCl dengan konsentrasi 0,1
Molar. (Ar Na = 23, Cl = 35,5)
2.
LAJU REAKSI
Telah kita ketahui bahwa reaksi kimia ada yang
berlangsung cepat dan ada yang berlangsung lambat. Jalannya reaksi kimia
disebut dengan istilah laju reaksi. Selanjutnya muncul pertanyaan, apa yang
menyebabkan reaksi berlangsung cepat atau berlangsung lambat? Apa hubungan
antara laju reaksi dengan waktu berlangsungnya reaksi?
Jika reaksi berlangsung cepat membutuhkan waktu kecil,
tetapi jika berlangsung lambat maka waktu yang dibutuhkannya besar.
Peristiwa kimia yang dinyatakan dengan reaksi kimia
adalah perubahan suatu zat menjadi zat lain atau perubahan zat pereaksi menjadi
zat hasil reaksi. Perubahan tersebut dinyatakan dengan persamaan reaksi. Dalam
persamaan reaksi, jumlah zat pereaksi dan jumlah hasil reaksi dapat dilihat
dari koefisien reaksinya.
Misalnya pada proses Haber Bosch :
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)
Perhatikan reaksi di atas, tiap 1 mol gas nitrogen
bereaksi dengan 3 mol gas hidrogen dan menghasilkan 2 mol gas amonia. Pada
reaksi berlangsung, setiap saat konsentrasi gas N2 dan gas H2
berkurang sebaliknya konsentrasi gas NH3 bertambah. Berkurangnya konsentrasi
H2 tiga kali berkurangnya laju N2 dan laju pembentukan NH3
dua kalo laju berkurangnya N2.
Setiap berkurangnya konsentrasi gas N2 per
satuan waktu disebut laju reaksi gas N2, dinyatakan dengan :
demikian juga dengan laju reaksi gas H2, yaitu
setiap berkurangnya konsentrasi gas H2 per satuan waktu, dinyatakan
dalam :
sebaliknya dengan gas NH3, setiap bertambahnya
konsentrasi NH3 per satuan waktu, dinyatakan dalam :
hubungan antara laju reaksi ini dapat dibuat persamaan
sebagai berikut:
Tanda (-) menunjukkan berkurang dan tanda (+) menunjukkan
bertambah.
Secara umum laju reaksi adalah :
§ Perubahan konsentrasi zat pereaksi dan zat hasil reaksi
per satuan waktu.
§ Konsentrasi satuannya Molar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar